Pelangi jiwa
Terkadang aku bertanya Kenapa harus dia? Kenapa dia? Kenapa dia datang? Bagai mentari yang menyinari jiwa... Bagai gemin t ang yang menghiasi langit hati Bagai hujan yang membasahi tandusnya hati Bagai cahaya beraroma Ilahi... Ketika hati ini gelap dengan gulitanya... Ketika hati ini kosong Ketika hati ini gersang tak terjamah walau setitis embun Ketika ku tutup rapat dan mengunci dengan pasti Kenapa dia harus menjadi kunci pembukanya Ketika harapan ku tutup Kenapa dia membukanya Siapa yang harus disalahkan? Waktukah? Atau memang waktu selalu salah Ketika warna hati telah luntur oleh lumpur Kenapa dia memberi warna baru Ketika yang tersisa hanya serpihan kaca Kenapa dia harus menjadi pengganti Ketika tiada alasanku untuk tersenyum Kenapa pandangannya membuat rekahan senyumku kembali Sekarang, tak tahu apa yang terjadi Hati ini... Bagaikan taman bunga yang memusim semi Bunga-bunga bermekaran kupu-kupu berterbangan Cahaya itu